Wednesday, 3 September 2014

TUGAS MAKALAH KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN “NITROGEN TANAH DAN TANAMAN”

TUGAS MAKALAH KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKKAN “NITROGEN TANAH DAN TANAMAN”

Disusun oleh:
REFLI JUNAIDI
1006121470
AGT-D
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Nitrogen merupakan bagian dari semua sel makhluk hidup. Didalam tanaman, N berfunngsi sebagai komponen utama protein, hormon, klorofil, vitamin dan enzim-enzim esensial untuk
kehidupan tanaman. Ia menyusun 40%-50% bobot kering protoplasma, bahan hidup sel tanaman. Oleh karena itu nitrogen diperlukan dalam jumlah besar untuk seluruh proses pertumbuhan didalam tanaman. Metabolisme nitrogen merupakan faktor utama pertumbuhan vegetatif, batang, dan daun. Tanaman yang mendapatkan pasokan nitrogen yang cukup, pertumbuhan vegetatifnya baik dengan ciri warna hijau tua, tetapi pasokan  yang terlalu banyak dapat menunda pembungaan dan pembentukkan buah. Sebaliknya, kekurangan pasokan nitrogen menyebabkan daun menguning, pertumbuhan kerdil, dan gagal panen.

Sekitar 98% total didunia berasal dari litosfer, dalam bentuk mineral  dan amonium terfiksasi dalam mineral liat, seperti mika. Sekitar 2% total N tanah berasala dari atmosfer yang konsentrasinya 78% N2 sebagai bentuk yang tidak dapat langsung diserap oleh tanaman karena mempunyai ikatan rangkap tiga yang sangat kuat. Oleh karena itu, N2 atmosfer harus diubah menjad tersedia bagi tanaman agar dapat digunakan oleh tanaman.

Ada beberapa mekanisme perubahan  bentuk N2 di udara menjadi bentuk yang dapat digunakan tanaman, yaitu:
1.      Penambahan N oleh bakteri rhizobia dan jasad renik  lain secara simbiosis pada akar tanaman legum dan bukan legum.
2.      Penambatan N oleh jasad renik hidup bebas dan yang hidup pada berbagai daun tanaman.
3.      Penambatan sebagai amoniak, NO3 melalui proses industri pupuk N.
Penambatan N adalah proses perubahan dari gas N2 murni di atmosfer menjadi bentuk-bentuk yang dapat tersedia bagi tanaman, yaitu NO3. Penambatan n secara biologis dilakukan oleh bakteri yang hidup bersimbiosis dengan tanaman legum da bukan legum. Didalam ekosistem pertanian ada sekitar 200 jenis tanaman legum yang menjadi penambat N, sedangkan di ekosistem bukan pertanian terdapat disekitar 12.000 ribu jenis tanaman lgum yang dapat memasok Nitrogen ketanah secara signifikan.
Sejumlah tanaman bukan legum yang berasosiasi dengan jenis  jamur actinomycetes juga menyumbang penambatan Nitrogen udara secara signifkan. Bebrapa jenis tanaman lain mendaptkan manfaat dari penambat Nitrogen yang hidup berasosiasi dengan tanaman tersebut seperti tanaman kiambang, yang berasosiasi denag ganggang hijau biru. Kiambang adalah tumbuhan kecil yang hidup terapung denag perakaran yang menenmbus permukaan air, sedangkan ganggang hidup pada daun kiambang.



1.2  Tujuan
Tujuan makalah ini adalah bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari hubungan nitrogen tanah dan tanaman dan faktor-faktor yang membantu terbentuk nya nitrogen di udara dan  tersedia nya nitrogen bagi tanaman.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk-bentuk Nitrogen (N) Tanah
Nitrogen total di dalam tanah beragam mulai kurang 0,02% di daam tanah bawahan sampai lebih 2,5% di tanah gambut. Bentuk Nitrogen tanah dapat di bedakan menjadi Nitrogen inorganik dan organik. Sekitar 95% atau lebih Nitrogen ditanah permukaan berada di dalam bentuj organik.
2.1.1 Senyawa Nitrogen Inorganik
Bentuk Nitrogen inorganik yang dapat dideteksi didalam tanah ada enam macam, yaitu nitrat, nitrit, amonium yang dapat ditukar, amonium yang tidak dapat ditukar (terfiksasi), gas dinitrogen dan oksida nitrus. Bentuk lain seperti oksida, hidroksilamin, asam hiponetrus , dan azida, bahkan juga senyawa-senyawa siano juga dapat terbentuk di dalam tanah. Dari segi kesuburan tanah dan nutrisi tanaman, bentuk Nitrogen didalam tanah yang paling penting adalah amonium, nitrit dan nitrat, yang konsentrasi nya sekitar 2 sampai 5% total tanah. Bentuk nitrat dan oksida nitrik juga penting dalam arti negatif, karena kedua bentuk tersebut merupakan Nitrogen yang hilang melalui denitrifikasi.
2.1.2 Senyawa Nitrogen Organik
Lebih dari 90% Nitrogen di dalam lapisan permukaan tanah pada umumnya berbentuk Nitrogen organik. Bentuk Nitrogen organik didalam tanah berada sebagai asam-asam amino atau protein (20-40%) gulagula amino seperti heksosamin (5%-10%), derivatif purin dan pirimidin (1% atau kurang), dan senyawa-senyawa kompleks yang belum teridentifikasi yang berbentuk oleh reaksi amonium dengan lignin, polimerasi kuinon dengan senyawa-senyawa Nitrogen, dan kondensasi gula dan amin. Nitrogen  organik juga dibedakan menjadi fraksi yang mudah mengalami mineralisasi dan fraksi stabil. Fraksi yang mudah mengalami mineralisasi biasanya kurang dari ⅓ Nitrogen organik total di dalam tanah.
2.2 Ketersediaan dan Transformasi Nitrogen Tanah
2.2.1 Mineralisasi Nitrogen Organik
Mineralisasi Nitrogen adalah perubahan bentuk dari Nitrogen organik menjadi bentuk-bentuk  inorganik. Proses ini berlangsung dengan perantaraan organisme tanah heterotrof yang menggunakan bahan Nitrogen organik sebagai sumber energi. Mineralisasi terdiri dari beberapa proses penting, yaitu aminisasi, amonifikasi, dan nitrifikasi. Aminisasi adalah proses pembebasan senyawa asam-asam amino. Aminisasi dari senyawa organik kompleks, disebut juga dengan proteolisis, yang digunakan oleh organisme heterotrof seperti bakteri, jamur dan aktonomisetes. Sedangkan amonifikasi adalah reduksi dari Nitrogen amin menjadi amoniak atau ion-ion ammonium.
2.3 Nitrifikasi
Ion amonium yang dibebaskan dari mineralisasi bahan organik kedalam tanah bakteri kemoautrotrof menjadi nitrat. Reaksi ini disebut dengan nitrifikasi, yang berlangsung melalui dua tahap, yaitu tahap oksidasi dari amonium menjadi nitrit dan dari nitrit menjadi nitrat.
Oksidasi amonium menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri dari marga nitrosomonas dan beberapa bakteri lain. Valensi Nitrogen berubah dari -3 menjadi +3 dan energi yang dibebaskan cukup untuk bakteri mendapatkan kebutuhan C dari CO2+ ion nitrit kemudian dapat dioksidasi menjadi nitrat dalam reaksi yang membebaskan energi, yang digunakan oleh bakteri dari marga lain yaitu nitrobacter.
Valensi Nitrogen berubah dari +3 menjadi +5. Bentuk nitrat stabil di dalam larutan tanah dan siap diserap oleh tanaman. Jika tidak diserap oleh tanaman atau jasad renik tanah, nitrat dapat mengalami pelindian yang dapat mengakibatkan polusi air tanah. Pada kondisi anaerobik nitrat dapat hilang melalui denitrifikasi sebagai gas oksida nitrus.
Kedua kelompok bakteri yang terlibat dalam nitrifikasi tersebut, nitrosomonas dan nitrobacter, secara bersama-sama disebut nitrobacteria atau bakteri nitrifikasi, yang mendapatkan energinya dengan cara mengoksidasi amonium dan menggunakan CO2 sebagai sumber C untuk sintesis senyawa organik. Jenis bakteri pada umumnya sensitif terhadap pH rendah. Nilai pH optimum untuk pertumbuhannya adalah 6,6  sampai 8,0 atau lebih tinggi. Aktovitasnay kurang di bawah pH 6 dan hampir dapat diabaikan di bawah pH toleran terhadap keasaman, sehingga tanah dengan pH 4 atau kurang, dapat mengandung nitrat.
Semua bakteri nitrifikasi memerlukan oksigen, dan jika tidak ada oksigen nitrifikasi akan berhenti. Itulah mengapa nitrifikasi sensitif terhadap struktur tanah dan kandungan air. Oleh karena bakteri sangat mudah dijumpai dikebanyakan tanah atau air di alam, sebagian besar amonium akan mudah sekali diubah menjadi nitrat, yang mempunyai dampak terhadap lingkungan yaitu pelindian ke air tanah. Penggenangan akan menekan nitrifikasi, dan itulah alasanmmengapa amonium ditanah sawah cenderung diserap oleh akar tanaman dan tidak mengalami nitrifikasi. Nitrifikasi juga sensitif terhadap suhu dan terajdi terutama pada rentang 5 oC dan 40 oC, denagn suhu optimum antara 30 oC dan 35 oC. Dampak lingkungan yang lain akibat nitrifikasi adalah terjadi nya pengasam tanah, terutama jika tanah secara terus menerus dipupuk dengan pupuk yang mengandung amonium.
2.4 Kehilangan Nitrogen Tanah
2.4.1 Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah reduksi kimiawi nitrat dan nitrit menjadi gas nitrogen yang dilakukan oleh banyak jenis bakteri, yang kemudian dibebaskan keatmosfer. Bakteri denitrifikasi yang menyebabkan reaksi ini sejatinya adalah bakteri aerobik, kecuali bahwa mereka mmepunyai kemampuan menggunakan nitrat tanpa adanya oksigen.banyak bakteri seperti Agrobacterium, Alcaligenes, Bacillus dan Pesudomonas dapat menyebabkan denitrifikasi. Sebenar nya denitrifikasi berguna bagi bakteri untuk memproduksi energi, tetapi dari kepentingan pertanian reaksi ini merugikan. Ia mengakibatkan kehilanga N dari tanah, sehingga pasokan bagi tanaman berkurang.
Denitrifikasi sangat lambat pada suhu 2 oC dan meningkat sampai maksimum 25 oC atau lebih. Pertumbuhan akar tanaman dapat menghambat laju denitrifikasi akibat meningkatnya laju difusi oksigen da berkurang nya nitrat karena diserap oleh akar. Namun, perakaran yang menghasilkan eksudat akan menyediakan C bagi tanaman, sehingga akan terjadi konsumsi O oleh bakteri. Kondisi tersebut dapat merangsang terajdinya denitrifikasi.
2.5 Nitrogen Dalam Nutrisi Tanaman
Kandungan N di daam jaringan tanaman sekitar 2%-4% bobot kering tanaman. Ia merupakan penyusun dari banyak senyawa organik penting didalam tanaman, seperti asam-asam amino, protein dan asam nukleat dan merupakan bagian dari proses yang terlibat di dalam sintesis dan transfer energi. Nitrogen merupakan bagian dari klorofil yang bertanggung jawab terhadap fotosintesis. Nitrogen membantu pertumbuhan tanaman, peningkatan produksi biji dan buah, dan meningkatakan kualitas daun dan pakan ternak.
Nitrogen diserap tanaman dari tanah dalam bentuk nitrat dan amonium. Nitrat merupakan bentuk yang paling disukai untuk pertumbuhan kebanyakan tanaman, tetapi dipengaruhi jenis dan faktor-faktor lingkungan. Tanaman pertanian cenderung menyerap nitrat meskipun diberikan ke dalam tanah dalam bentuk pupuk  amonium.Laju serapan nitrat pada umumnya lebih tinggi dan di serap akar tanaman secara aktif. Perbedaan utama serapan nitrat dan amonium berlangsung paling baik pada media netral dan berkurang dengan menurunnya pH. Sebaliknya serapan nitrat lebih cepat pada pH rendah.
Serapan paling tinggi jika serapan nitrat dan amonium tersebut berada dalam larutan tanah. Meskipun alasannya belum diketahui dengan baik, perubahan nitrat menjadi Nitrogen tereduksi setelah berada di dalam jaringan tanaman membutuhkan energi. Dengan demikian penyerapan Nitrogen sebagai amonium terajadi konservasi energi, yang selanjutnya digunakan dalam proses metabolisme termasuk untuk penyerapan ion pertumbuhan tanaman.
Nitrogen di dalam tanaman mengalami dua tahap alih bentuk, yaitu:
1.      Perubahan nitrogen inorganik menjadi senyawa nitrogen organik berberat molekul rendah, seperti asam-asam amino.
2.      Sintesis senyawa-senyawa nitrogen berberat molekul tinngi, seperti protein dan asam-asam nukleat.
Protein menjadi bagian dari beberapa struktur penting didalam sel, seperti kloroplas, mitokondria, dan struktur lainnya yang menjadi tempat terjadinya reaksi-reaksi biokimia.
2.6  Pengertian pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.
Berdasarkan asalnya dibedakan : 
  1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
  2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.
    Berdasarkan senyawanya dibedakan : 
Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
  1. Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
    Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
  1. Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
  2. Pupuk cair
Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan). Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan : 
  1. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
  2. Pupuk akar atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan : 
  1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
  2. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.
    Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan : 
  1. Pupuk tunggal yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya: urea hanya mengandung hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).
  2. Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.
    Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :
  1. Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.
  2. Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
  3. Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).
2.7 Macam macam pupuk organik 
1.        Pupuk hijau
Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
  1. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
  2. Mencegah adanya erosi
  3. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
  4. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik
Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu:
Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari
2.    Pupuk kompos
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.
3.    Pupuk kandang
Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. 
Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.
4.    Pupik serasah
Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :
  • Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan
  • Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air
  • Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
  • Menjaga tekstur tanah tetap remah
  • Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan
  • Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus.
5.   Pupuk cair
Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.
Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.
2.8 Pupuk Anorganik
Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
1.        Pupuk tunggal
Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan. Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
2.        Pupuk majemuk
Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur. Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu. Umumnya di pasaran beredar pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.


BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Setiap tanaman budidaya sebagian besar nitrogen digunakan untuk menghasilkan potein tanaman. Selain untuk pembentukan protein nitrogen merupakan bagian dari klorofil yang mampu mengubah sinar menjadi energi kimia yang diperlukan untuk fotosintesis. Jika pasokan nitrogen tinggi dan kondisi cocok untuk pertumbuhan, protein akan terbentuk, dan deposit karbihidrat di dalam sel vegetatif berkurang. Kandungan air yang banyak bisa mengakibat kan pori-pori akar tanaman memuka dan kemudian masuk kedlam pori-pori batang dan bisa mengakibatka akara dan batang menjadi busuk.
Semua bakteri memerlukan oksigen dan jika tidak ada oksigen nitrifikasi akan berhenti. Didalam tanaman, nitrogen yang diserap oleh akar tanaman disalurkan melalui xilem ke bagian atas tanaman. Nitrat disalurkan atau ditranslokasikan ke batang dan daun tanpa perubahan bentuk. Pada pH rendah maka akan terbentuk amonium dan apabila pH tinggi akan terbentuk gas amoniak yang dapat menguap ke atmosfer.
Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Pupuk terdapat beberapa macam seperti pupk tunggal, pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang mengandung satu unsr hara dan pupuk majemuk adalh pupuk yang terdiri dari satu atau lebih dari jenis unsur hara.
3.2 Saran
Saran untuk masa yang akan datang agar mahasiswa mampu memahami bagaimana hubungan nitrogen tanah dan tanaman dan faktor-faktor yang membantu terbentuk nya nitrogen di udara dan  tersedianya nitrogen bagi tanaman.
















DAFTAR PUSTAKA
·         Hubbell DH, kidder G. 2003. Biological nitrogen fixation. www.ifas.ifl.edu/pdffiles/ss/ss18000.pdf. [4 Nov 2010]
·         Deacon J.2010. The micobial world:the nitrogen ciycle and nitrogen fixation.http://www.biology.ed.ac.uk/research/groups/jdeacon/microbes/nitrogen.htm. [21 des 2010]
·         http://www.cartage.org lb/en/themes/sciences/botanicalscience/planthormones/essentialplant,htm. [24 september 2010]
·         blogspot.com/2012/06/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
·         Drs. Saktiyono, M.si, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1,Penerbit Erlangga, Jakarta
·         Teti Suryati, 2009, BIJAK DAN CERDAS MENGOLAH SAMPAH, Penerbit PT Agromedia Pustaka, Jakarta
















Pertanyaan untuk tema nitrogen tanah dan tanaman

1.      Sebutkan enam macam nitrogen inorganik dalam tanah?
Jawab: 
Bentuk Nitrogen inorganik yang dapat dideteksi didalam tanah ada enam macam, yaitu nitrat, nitrit, amonium yang dapat ditukar, amonium yang tidak dapat ditukar (terfiksasi), gas dinitrogen dan oksida nitrus.
2.      Sebutkan reaksi pupuk berdasarkan reaksi fisiologis nya!!
Jawab:
a.       Reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
b.      Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.



No comments:

Post a Comment