Wednesday, 3 September 2014

LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN “PENGARUH FAKTOR ABIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN”

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
“PENGARUH FAKTOR ABIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN”
Oleh :
REFLI JUNAIDI
1006121470
                  
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012




BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
maupun hewan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup. Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati, Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.
Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia. Faktor abiotik adalah pengaruh - pengaruh fisika, kimia dan faktor-faktor tak hidup lain pada lingkungan yang tidak berasal dari makhluk. Suhu dan kelembaban adalah salah satu faktor abiotik yang merupakan faktor pembatas utama yang menentukan distribusi kehidupan di atas bumi. Faktor pembatas dapat didefinisikan sebagai suatu faktor yang menentukan ada tidaknya suatu organisme dalam suatu habitat. Pembelajaran ini menarik untuk dilakukan untuk mengetahui bagaimana lingkungan yang produktif, nyaman, bermanfaat bagi biotik. Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas. Dengan adanya faktor abiotik yang tepat, maka kehidupan makhluk akan berjalan dengan normal. Alam usaha budidaya padi harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan tumbuh tanaman tersebut.
 Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Makhluk Hidup
Makhluk hidup seperti manusia dan hewan dan tumbuhan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dapat melakukan persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah. Hutan kota merupakan jenis hutan yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biotik, terutama manusia. manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor manusia berpengaruhi terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. contohnya: daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi,atau pemupukan.
Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. contohnya: serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Pengaruh faktor lingkungan biotik yang jelas adalah pada patogen yang bertahan hidup dan berkembang di dalam tanah, yang biasanya menyerang akar tanaman,juga mempunyai kemampuan menyebabkan penyakit dan biasanya pathogen dalam bentuk bentuk organisme yang masih hidup.penyebab penyakit yang tergolong ke dalam pathogen ini adalah organisme hidupyang mayoritas bersifat mikro dan mampu untuk menimbulkan penyakit bagi tanaman. Dimana yang tergolong dalam organisme ini adalah: jamur, virus, bakteri ,mikoplasma dan riketsa. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit adalah : kelembapan udara yang tinggi, kondisi tanaman dan keberhasilan infeksi.

1.2.Tujuan
v  Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
v  Agar dapat membedakan pengaruh factor biotic dan abiotik terhadap pertumbuhan tanaman
v  Agar dapat mengelompokkan factor abiotik termasuk dalam factor eksternal atau Internal terhadap laju pertumbuhan tanaman.
v  Agar dapat menjelaskan lebih lanjut tentang pengaruh-pengaruh factor lain terhadap pertumbuhan tanaman.



BAB II PEMBAHASAN
Faktor Abiotik
            Faktor abiotic yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu iklim (unsur – unsur iklim seperti cahaya, angin, kelembaban, dan suhu), tanah, air, nutrisi dan ruang.
ü  Iklim
Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam usaha pertanian, umumnya disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Pembagian daerah iklim tersebut adalah:
·         Daerah panas/tropis
Tinggi tempat : 0 – 600 m dari permukaan laut.
Suhu                : 26,3o C – 22o C.
Tanaman          : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat.
·         Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dari permukaan laut.
Suhu                : 22 o C – 17,1 o C.
Tanaman          : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran.
·         Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dari permukaan laut.
Suhu                : 17,1 o C – 11,1 o C.
Tanaman          : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
·         Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
Suhu                : 11,1 o C – 6,2 o C.
Tanaman          : Tidak ada tanaman budidaya.
Unsur – unsur iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu suhu, cahaya, angin, dan kelembaban udara.
ü  Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekurangan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan  daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.

·         Suhu
Tanaman membutuhkan suhu tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik, masing-masing tanaman berbeda-beda ada yang senang hidup di daerah bersuhu rendah dan ada juga yang senang hidup di daerah bersuhu tinggi. Contoh nyata di daerah dataran tinggi yang bersuhu rendah tanaman kelapa dapat tumbuh, tetapi tidak akan berbuah.
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan antara lain  bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman. Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh. Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.  Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas. Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat: baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi). Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah. Peranan suhu kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme transpirasi dan evaporasi. Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau. Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas.
Meningkatnya konsentrasi CO2 diatmosfer sebenarnya berdampak positif terhadap proses fisiologis tanaman, tetapi pengaruh positif CO2 dihilangkan oleh peningkatan suhu atmosfer yang cenderung berdampak negatif terhadap proses fisiologis tersebut. Pengaruh positif peningkatan CO2 atmosfer : merangsang proses fotosintesis, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas pertanian tanpa diikuti oleh peningkatan kebutuhan air (transpirasi).
Pengaruh negatif peningkatan CO2: meningkatnya suhu iklim global, berdampak pada peningkatan respirasi, menurunkan produktifitas tanaman. Peningkatan suhu menghilangkan pengaruh positif dari peningkatan CO2.
·         Angin
Angin berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
A.    Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organism yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
B.     Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organism di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Angin merupakan unsur penting bagi tanaman, karena angin dapat mengatur penguapan atau temperature, membantu penyerbukan (lebih – lebih penyerbukan silang), membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk, dan membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Hal – hal tersebut ditinjau dari keuntungannya, tetapi dari segi kerugiannya adalah tanaman bisa terbkar karena angin, penyerbukan karena angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi, dapat menyebarluaskan gulma, membawa serangga tertentu kemana mana, dan angin yang kencang dapat merebahkan tanaman. Salah satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk angin, ialah dengan jalan menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon perlindung. Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat kecepatan angin. Angin dengan kecepatan 4 – 5 sampai 6 -7 m / sec sudah tidak mampu untuk merobohkan tanaman. Angin mempengaruhi transpirasi dengan bergeraknya uap air disekitar tanaman, sehingga memberikan kesempatan terjadinya penguapan lebih lanjut. Situasi ini merupakan tekanan yang kuat bagi keseimbangan air, meskipun jumlah air dalam tanah cukup banyak. Pertumbuhan vertical akan terbatas sesuai dengan kemampuan mengisap dan mentransformasikan air ke atas untuk mengimbangi transpirasi yang cepat, hasilnya mungkin akan membentuk tanaman yang kerdil.
·         Kelembaban
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar. Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.
ü  Tanah
Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu :
·         Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempet persediaan.
·         Memberikan air dan melayaninya sebagai reservoir
·         Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak
Tanah secara umum menjadi media tumbuh bagi tanaman, maka tanah harus mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang baik :
·         Banyak kandungan haranya
·         Bisa menahan air
·         pH sesuai (netral)
·         tidak terlalu gembur dan tidak terlalu padat
·         tidak banyak terdapat batu
·         Tidak tercemar
Tanah merupakan sumber utama zat hara untuk tanaman dan tempat sejumlah perubahan penting dalam sikls pangan.susunan anorganik dalam tanah yang dibentuk dari pelapukan padas dan pengkristalan mineral-mineral. Dapat digolongkan pada liat,debu, pasir dan kerikil.komponen tambahan yang sangat penting adalah bahan organic yang disebut humus. Kaitan hubungan tekstur dan struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman sangat erat. Ada hubungan timbal balik antara komponen satu dengan komponen yang lainnya. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Dalam keadaan tanah yang memiliki tekstur yang dominan pasir, maka daya ikat tanah terhadap air serta bahan organik lainnya kecil. Tanah dengan tekstur dominan pasir ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dalam keadaan tanah seperti ini, pertumbuhan akar tanaman akan berkembang dengan baik. Akar mudah untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Drainase dan aerasi pada tekstur tanah dominan berpasir ini cukup baik, namun tekstur tanah ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman akan sulit mendapatkan unsur hara, dan pertumbuhan tanaman akan terganggu. Dalam keadaan tanah yang dominan liat, akar pada tanaman akan sulit untuk melakukan penetrasi karena keadaan lingkungan tanah yang lengket pada saat basah dan mengeras pada saat kering. Drainase dan aerasi buruk, sehingga pertukaran udara maupun masuknya unsur hara pada akar tanaman akan terganggu. Pada keadaan basah, tanaman sulit mengikat gas-gas yang berguna bagi proses fisiologi karena pori-pori tanah yang kecil tergenang oleh air (kecuali tanaman padi yang mampu beradaptasi di lingkungan yang tergenang air). Air pada tanah dominan liat ini tidak mudah hilang. Tanaman dapat mengalami kematian, karena kurangnya unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses-proses fisiologis yang semestinya. Untuk pertumbuhan tanaman yang baik, tanah  dengan aerasi, drainase, serta kemampuan menyimpan air maupun unsur hara yang baik harus memiliki komponen pasir, debu, dan liat yang seimbang. Sehingga tanaman mampu tumbuh dalam keadaan yang optimal. Selain tekstur tanah, faktor lain yang memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan tanaman adalah struktur tanah. Pada struktur tanah, terdapat berbagai macam komponen yang dapat mempengaruhi tumbuhnya suatu tanaman. Tanah mengandung berbagai macam unsur-unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman. Dengan struktur tanah yang mantap (terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang menguntungkan satu sama lain, dan pori-pori tanah cukup baik), maka aerasi (pertukaran O2, CO2, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan mampu mencukupi kebutuhan tanaman terhadap unsur-unsur tersebut. Sehingga, tanaman mampu melakukan proses metabolisme dengan baik. Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh agregat tanah (daya ikat antara partikel-partikel dalam tanah).
ü  Air
Air dubutuhkan untuk kelangsungan hidup organism. Beberapa fungsi air :
·         Sebagai penyusun tubuh organism
·         Sebagai pelarut mineral-mineral
·         Sebagai media tempat hidup bagi tumbuhan air
·         Sebagai habitat tumbuhan air
·         Bagi tumbuhan air diperlukan untuk pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji
·         Membantu proses fotosintesi
·         Mengatur temperature di dalam tumbuhan
·         Menciptakan situasi temperatur yang konstan
Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman.
Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Bila terlalu banyak air, keadaannya merugikan pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh. Pengaruh buruk yang lain dari kelebihan air adalah terlindinya unsur hara bersama gerakan air tersebut ke bawah.
 Pada tanah yang bertekstur halus, hal ini mungkin hanya perpindahan unsur hara ke lapisan yang lebih bawah dan tidak terlalu dalam sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman.
Air merupakan pembatas pertumbuhan tanaman karena jika jumlahnya terlalu banyak menimbulkan genangan dan menyebabkan cekaman aerasi sedangkan jika jumlahnya sedikit sering menimbulkan cekaman kekeringan.
ü  Ruang
Hasil analisis statistika pengujian pengaturan jarak tanam, populasi dan pengolahan tanah memperlihatkan bahwa perlakuan pengolahan tanah berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pertumbuhan dan produksi tanaman. Perlakuan populasi berpengaruh nyata sampai sangat nyata. Perlakuan pemupukan dan interaksi antara ketiganya berpengaruh tidak nyata. Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi). Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-individu yang terlibat. Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda. Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan terjadinya persaingan diantaranya air, cahaya, nutrisi dan ruang. Ruang merupakan factor yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi bagi tumbuhan. Ruang yang besar dapat menyebabkan tingginya tingkat persaingan. Faktor utama yang memengaruhi persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya adalah kerapatan.

Pengaruh kerapatan tanaman terhadap diameter dan tinggi tanaman yaitu semakin besar kerapatan tanaman maka semakin kecil diameter dan tinggi tanaman dan semakin kecil kerapatan tanaman maka semakin besar diameter dan tinggi tanaman yang ada. Hal ini disebabkan karena kerapatan yang besar berarti jumlah tanaman sejenis banyak tumbuh di ruang sempit, saling berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya terbatas. Oleh karena itu diameter batang dan tinggi tanaman tidak dapat tumbuh . Begitupun sebaliknya, jika kerapatan kecil maka air dan nutrisi yang tersedia akan semakin besar dan kesempatan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi semakin besar, sehingga diameter batang dan tinggi tanaman bisa tumbuh secara maksimal. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan akar dan tajuk yaitu semakin besar kerapatan tanaman, pertumbuhan akar dan tajuk tanaman  akan semakin kecil karena factor nutrisi dan air akan diperebutkan oleh banyak tanaman yang sejenis.
ü  Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Fe, B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.  Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
KOMPETENSI INTRA DAN ANTAR SPESIES
Beberapa macam hubungan atau interaksi ekologi antar sesama makhluk hidup terjadi dalam bentuk saling merugikan, saling membunuh, atau saling menguntungkan. Berikut ini uraian interaksi antar spesies dalam suatu komunitas.
1. Kompetisi
Beberapa spesies dapat hidup berdampingan di dalam sebuah komunitas sepanjang mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam suatu relung ekologi, meskipun relung mereka saling tumpang tindih. Kehidupan demikian dapat terpenuhi selama kebutuhan hidup terhadap sumber yang sama tersedia dalam jumlah yang berlebihan. Akan tetapi jika sumber kebutuhan terbatas, maka hubungan antarspesies akan berubah menjadi suatu bentuk persaingan atau kompetisi. Kompetisi adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun kebutuhan hidup yang sering diperebutkan antara lain, adalah makanan, tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, danpasangan untuk kawin. Semakin besar tumpang tindih relung ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), contohnya jenis burung di hutan yang memakan serangga yang sama.
Kompetisi interpesifik merupakan kompetisi antar anggota yang berbeda spesies. Kompetisi ini terjadi jika dua atau lebih populasi pada suatu wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan tersebut terbatas. Sebagai contoh adalah rusa dan kambing yang sama-sama membutuhkan rumput sebagai pakan di tempat yang sama. Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekeliling makhluk hidup, berupa unsur-unsur biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi makhluk hidup tersebut. Unit-unit lingkup ekologi tersebut secara hirarki dimulai dari individu, populasi, komunitas, ekosistem dan bioma yang ditunjukkan dalam spektrum biologi. Pendekatan ekologi adalah memahami faktor-faktor dan prosesproses penting yang melandasi keberadaan dan kelimpahan jenis di tempat hidupnya. Makhluk hidup meluangkan waktu untuk berkompetisi dalam memperoleh makanan, tempat berlindung, dan pasangan kawin. Didalam lingkungan biotik terdapat interaksi antara individu sejenis maupun antara jenis yang berbeda, terdiri atas kompetisi, dan simbiosis.
Kompetisi terbagi atas: kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), dan kompetisi interspesifik (kompetisi antar anggota yang berbeda spesies). Simbiosis terdiri dari amensalisme, protokooperasi, mutualisme, komensalisme, parasitisme, dan predasi. Antara komponen pembentuk ekosistem terdapat hubungan saling ketergantungan, sehingga perubahan pada komponen yang satu akan menyebabkan perubahan pada komponen yang lain. Peristiwa makan dan dimakan yang melukiskan suatu rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Peristiwa rantai makanan menyebabkan terjadinya piramida energi, piramida jumlah, piramida biomassa dan aliran materi yang berupa siklus atau daur materi dalam ekosistem. Siklus materi yang terjadi di biosfer disebut siklus biogeokimia artinya suatu siklus dari bahan kimia, dari bagian abiotik dalam ekosistem ke komponen biotik, kemudian diuraikan lagi menjadi mineral. Habitat adalah tempat hidup asli (di dalam alam) suatu makhluk hidup. Niche dapat bermakna ganda. Pertama, lingkungan kecil (micro environment) yang khusus bagi suatu jenis makhluk hidup. Kedua, peranan suatu makhluk hidup dalam komunitas, misalnya sebagai produsen, konsumen atau pengurai. Daya dukung lingkungan adalah ketersediaan sumber daya alam cukup ruang untuk memenuhi kebutuhan dasar pada tingkat kestabilan sosial tertentu. Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alami dan buatan manusia. Secara alami, misalnya: akibat gempa bumi, gunung meletus, angin ribut dan banjir. Sedangkan secara buatan akibat aktivitas manusia, misalnya: akibat penebangan hutan untuk pertanian, pembangunan rumah, jalan besar, pabrik, dan bendungan.
Manusia mampu mengubah lingkungan misalnya pemberian pupuk, penghijauan, reboisasi, irigasi dan sebagainya untuk meningkatkan bidang pertanian dan melestarikan lingkungan. Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya. Komponen penyusun eksosistem terdiri atas dua, yaitu biotik dan abiotik. Seluruh ekosistem yang ada di dunia ini disebut Biosfer. Biosfer didefenisikan sebagai bagian bumi yang mengandung makhluk hidupmakhluk hidup . Ekosistem dapat dibedakan atas ekosistem darat, pantai, air tawar dan ekosistem air laut. Beberapa bioma darat antara lain: pamah, pegunungan, gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga dan tundra. Sedangkan bioma pantai terdiri dari mangrove, formasi pes caprae, formasi baringtonia, dan air payau. Ekosistem air tawar dapat dibedakan atas perairan dengan air tenang, misalnya danau, rawan, kolam; serta perairan dengan air mengalir. Berdasarkan bagian daerah tempat hidup, dibagi tiga yaitu litoral, limnetik dan profundal. Bioma perairan terdiri dari berdasarkan daya tembus sinar matahari ke dalam air laut, terbagi atas fotik dan afotik. Secara fisik, habitat laut dibagi empat yaitu, berupa: litoral, neritik, batial dan abisal.
Berdasarkan kebiasaan hidup, makhluk hidup perairan dibedakan menjadi plankton, perifiton, nekton, neuston, dan bentos. Sebuah komunitas terbentuk melalui serangkaian proses yang disebut suksesi suksesi. Dibedakan atas 2 bentuk, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer terbentuk pada suatu wilayah yang belum pernah terjadi kehidupan sama sekali, sedangkan suksesi sekunder terbentuk pada wilayah yang pernah ada kehidupan kemudian rusak akibat kejadian alam atau akibat aktivitas manusia. Contoh: komunitas yang terbentuk setelah letusan Gunung Krakatau, Gunung Kelud, atau hutan yang terbentuk setelah kebakaran. Suksesi akan mencapai klimaks, bila terbentuk suatu komunitas tertentu yang komposisi populasinya relatif tetap dan stabil disebut komunitas klimaks.
Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
·         Bernapas.
·         Tumbuh.
·         Berkembang biak.
·         Iritabilita.
·         Makan dan minum.
·         Melakukan ekskresi.
·         Beradaptasi dgn lingkungannya.
Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas. Faktor abiotik yang dipelajari dalam praktikum ini antara lain iklim mikro, faktor geografis, dan faktor edafis.
  1. Iklim mikro
v  Suhu (temperatur), Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai.
v  Kelembapan udara, Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2005).
v  Cahaya, Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
v  Evaporasi, Adalah kemampuan udara menguapkan sejumlah air pada selang waktu tertentu.besarnya air yang diuapkan dapat diukur dengan evaporimeter atau metode gravimetri.
  1. Faktor geografis
v  Topografi, Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
v  Ketinggian, Ketinggian diukur dari permukaan laut dengan altimeter. Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi iklim.
v  Kemiringan, Kemiringan diukur degan haga meter, busur derajat atau kompas lapang.
  1. Faktor edafis
v  Jenis tanah, Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah tanah. Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari. Ada beberapa tipe tanah yang ada, misalnya latosol (warna merah), andosol (warna merah kehitaman), podsol (kelabu tua - merah), grumosol (warna merah), regosol, aluvial dll.
v  Sifat fisika tanah, Meliputi:
·         Tekstur dan struktur tanah.
  • Temperatur tanah
  • Kelembapan tanah
  • Ketersediaan air tanah
v  Sifat kimia tanah, Meliputi:
·         Keasaman tanah
  • Senyawa organik tanah
  • Ketebalan serasah dan humus tanah
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
 FAKTOR ABIOTIK
·         Tanah
Tanah secara umum menjadi media tumbuh bagi tanaman, maka tanah harus mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang baik :
v  Banyak kandungan haranya
v  Bisa menahan air
v  pH sesuai (netral)
v  tidak terlalu gembur dan tidak terlalu padat
v  tidak banyak terdapat batu
v  tidak tercemar
·         Suhu
Tanaman membutuhkan suhu tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik, masing-masih tanaman bebeda-beda ada yang senang hidup di daerah bersuhu rendah dan ada juga yang senang hidup di daerah bersuhu tinggi. Contoh nyata di daerah dataran tinggi yang bersuhu rendah tanaman kelapa dapat tumbuh, tetapi tidak akan berbuah.
·         Air
Air dubutuhkan untuk kelangsungan hidup organism. Beberapa fungsi air :
·         Sebagai penyusun tubuh organism
·         Sebagai pelarut mineral-mineral
·         Sebagai media tempat hidup bagi tumbuhan air
·         Sebagai habitat tumbuhan air
·         Bagi tumbuhan air diperlukan untuk pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji
·         Membantu proses fotosintesi
·         Mengatur temperature di dalam tumbuhan
·         Menciptakan situasi temperatur yang konstan
·         Angin
Angin berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
·         Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organism yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda
·         Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organism di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.




No comments:

Post a Comment