KESUBURAN
TANAH DAN PEMUPUKAN
“PENGARUH FAKTOR ABIOTIK
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN”
Oleh
:
REFLI JUNAIDI
1006121470
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
RIAU
PEKANBARU
2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah
salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Faktor
biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan
maupun hewan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup. Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati, Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.
maupun hewan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup. Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati, Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.
Komponen abiotik dapat kita temui
dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen biotik, dimana juga
berfungsi bagi kehidupan manusia. Faktor abiotik adalah pengaruh - pengaruh
fisika, kimia dan faktor-faktor tak hidup lain pada lingkungan yang tidak
berasal dari makhluk. Suhu dan kelembaban adalah salah satu faktor abiotik yang
merupakan faktor pembatas utama yang menentukan distribusi kehidupan di atas
bumi. Faktor pembatas dapat didefinisikan sebagai suatu faktor yang menentukan
ada tidaknya suatu organisme dalam suatu habitat. Pembelajaran ini menarik
untuk dilakukan untuk mengetahui bagaimana lingkungan yang produktif, nyaman,
bermanfaat bagi biotik. Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik
sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas. Dengan adanya faktor
abiotik yang tepat, maka kehidupan makhluk akan berjalan dengan normal. Alam
usaha budidaya padi harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman secara ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan tumbuh
tanaman tersebut.
Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer.
Makhluk
Hidup
Makhluk
hidup seperti manusia dan hewan dan tumbuhan memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi yang
dimilikinya dapat melakukan persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah. Hutan
kota merupakan jenis hutan yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biotik,
terutama manusia. manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu
tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor manusia berpengaruhi terhadap kehidupan flora dan
fauna di dunia ini. contohnya: daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan
atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi,atau pemupukan.
Selain
itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora.
Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur
memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga
mempengaruhi kehidupan faunanya. hewan juga memiliki peranan terhadap
penyebaran tumbuhan flora. contohnya: serangga dalam proses penyerbukan,
kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan
faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan
terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan
faunanya. Pengaruh faktor lingkungan biotik yang jelas adalah pada patogen yang
bertahan hidup dan berkembang di dalam tanah, yang biasanya menyerang akar
tanaman,juga mempunyai kemampuan menyebabkan penyakit dan biasanya pathogen
dalam bentuk bentuk organisme yang masih hidup.penyebab penyakit yang tergolong
ke dalam pathogen ini adalah organisme hidupyang mayoritas bersifat mikro dan
mampu untuk menimbulkan penyakit bagi tanaman. Dimana yang tergolong dalam
organisme ini adalah: jamur, virus, bakteri ,mikoplasma dan riketsa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit adalah : kelembapan udara
yang tinggi, kondisi tanaman dan keberhasilan infeksi.
1.2.Tujuan
v Agar
mahasiswa dapat menjelaskan tentang factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
v Agar
dapat membedakan pengaruh factor biotic dan abiotik terhadap pertumbuhan
tanaman
v Agar
dapat mengelompokkan factor abiotik termasuk dalam factor eksternal atau
Internal terhadap laju pertumbuhan tanaman.
v Agar
dapat menjelaskan lebih lanjut tentang pengaruh-pengaruh factor lain terhadap
pertumbuhan tanaman.
BAB II PEMBAHASAN
Faktor
Abiotik
Faktor abiotic yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu iklim (unsur
– unsur iklim seperti cahaya, angin, kelembaban, dan suhu), tanah, air, nutrisi
dan ruang.
ü Iklim
Faktor iklim sangat menentukan
pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam di luar daerah
iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam usaha pertanian, umumnya disesuaikan dengan kondisi iklim
setempat. Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal
sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Pembagian daerah iklim tersebut
adalah:
·
Daerah panas/tropis
Tinggi tempat : 0 – 600 m dari
permukaan laut.
Suhu
: 26,3o C – 22o C.
Tanaman
: padi, jagung, kopi,
tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat.
·
Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dari
permukaan laut.
Suhu
: 22 o C – 17,1 o C.
Tanaman
: padi, tembakau, teh, kopi,
coklat, kina, sayur-sayuran.
·
Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dari
permukaan laut.
Suhu
: 17,1 o C – 11,1 o C.
Tanaman
: kopi, teh, kina,
sayur-sayuran.
·
Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m
dari permukaan laut.
Suhu
: 11,1 o C – 6,2 o C.
Tanaman
: Tidak ada tanaman budidaya.
Unsur – unsur iklim yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman yaitu suhu, cahaya, angin, dan kelembaban udara.
ü Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama
sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya
akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya
tergantung pada jenis tumbuhan. Kekurangan cahaya pada saat pertumbuhan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah
akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil,
tipis, pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya
tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain
yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984,
menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum
merah dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan
spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang
berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu
protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang
mengabsorpsi cahaya.
·
Suhu
Tanaman membutuhkan suhu tertentu untuk dapat tumbuh
dengan baik, masing-masing tanaman berbeda-beda ada yang senang hidup di daerah bersuhu rendah
dan ada juga yang senang hidup di daerah bersuhu tinggi. Contoh nyata di daerah
dataran tinggi yang bersuhu rendah tanaman kelapa dapat tumbuh, tetapi tidak
akan berbuah.
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi
tumbuhan antara lain bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan
air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Fotosintesis pada tumbuhan
biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman. Suhu optimum (15°C
hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu minimum (±
10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh. Suhu
maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih
dapat tumbuh. Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh
peningkatan proses di atas. Setelah melewati titik optimum, proses tersebut
mulai dihambat: baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim
(enzim terdegradasi). Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan
menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah. Peranan suhu kaitannya
dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme transpirasi dan evaporasi. Peningkatan
suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan
mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau. Pada musim
kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya
terbatas.
Meningkatnya konsentrasi CO2
diatmosfer sebenarnya berdampak positif terhadap proses fisiologis tanaman,
tetapi pengaruh positif CO2 dihilangkan oleh peningkatan suhu atmosfer yang
cenderung berdampak negatif terhadap proses fisiologis tersebut. Pengaruh
positif peningkatan CO2 atmosfer : merangsang proses fotosintesis, meningkatkan
pertumbuhan tanaman dan produktivitas pertanian tanpa diikuti oleh peningkatan
kebutuhan air (transpirasi).
Pengaruh negatif peningkatan CO2:
meningkatnya suhu iklim global, berdampak pada peningkatan respirasi,
menurunkan produktifitas tanaman. Peningkatan suhu menghilangkan pengaruh
positif dari peningkatan CO2.
·
Angin
Angin berperan dalam
menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
A.
Ketinggian
Ketinggian tempat
menentukan jenis organism yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang
berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
B.
Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda
menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak
langsung menyebabkan perbedaan distribusi organism di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Angin merupakan unsur penting bagi
tanaman, karena angin dapat mengatur penguapan atau temperature, membantu
penyerbukan (lebih – lebih penyerbukan silang), membawa uap air sehingga udara
panas menjadi sejuk, dan membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Hal – hal tersebut ditinjau dari keuntungannya, tetapi dari segi kerugiannya
adalah tanaman bisa terbkar karena angin, penyerbukan karena angin bijinya
tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi, dapat
menyebarluaskan gulma, membawa serangga tertentu kemana mana, dan angin yang kencang
dapat merebahkan tanaman. Salah satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk
angin, ialah dengan jalan menanam pohon penahan angin yang dapat menjamin
perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon perlindung. Misalnya tinggi pohon
10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat dilindungi sehingga memperlambat
kecepatan angin. Angin dengan kecepatan 4 – 5 sampai 6 -7 m / sec sudah tidak
mampu untuk merobohkan tanaman. Angin mempengaruhi transpirasi dengan
bergeraknya uap air disekitar tanaman, sehingga memberikan kesempatan
terjadinya penguapan lebih lanjut. Situasi ini merupakan tekanan yang kuat bagi
keseimbangan air, meskipun jumlah air dalam tanah cukup banyak. Pertumbuhan
vertical akan terbatas sesuai dengan kemampuan mengisap dan mentransformasikan air
ke atas untuk mengimbangi transpirasi yang cepat, hasilnya mungkin akan
membentuk tanaman yang kerdil.
·
Kelembaban
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui
daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur
hara terlarut. Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang
diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung
aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum
dan tumbuh bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat
kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air,
tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar. Untuk
pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi
yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.
ü Tanah
Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu
:
·
Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai
medium pertukaran maupun sebagai tempet persediaan.
·
Memberikan air dan melayaninya sebagai reservoir
·
Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk
tegak
Tanah secara umum
menjadi media tumbuh bagi tanaman, maka tanah harus mendukung bagi pertumbuhan
tanaman. Tanah yang baik :
·
Banyak kandungan haranya
·
Bisa menahan air
·
pH sesuai (netral)
·
tidak terlalu gembur dan
tidak terlalu padat
·
tidak banyak terdapat
batu
·
Tidak tercemar
Tanah merupakan sumber utama zat
hara untuk tanaman dan tempat sejumlah perubahan penting dalam sikls
pangan.susunan anorganik dalam tanah yang dibentuk dari pelapukan padas dan
pengkristalan mineral-mineral. Dapat digolongkan pada liat,debu, pasir dan kerikil.komponen
tambahan yang sangat penting adalah bahan organic yang disebut humus. Kaitan
hubungan tekstur dan struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman sangat erat.
Ada hubungan timbal balik antara komponen satu dengan komponen yang lainnya.
Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Dalam
keadaan tanah yang memiliki tekstur yang dominan pasir, maka daya ikat tanah
terhadap air serta bahan organik lainnya kecil. Tanah dengan tekstur dominan
pasir ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Dalam keadaan tanah seperti ini, pertumbuhan akar tanaman akan berkembang
dengan baik. Akar mudah untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah. Drainase dan
aerasi pada tekstur tanah dominan berpasir ini cukup baik, namun tekstur tanah
ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman
akan sulit mendapatkan unsur hara, dan pertumbuhan tanaman akan terganggu.
Dalam keadaan tanah yang dominan liat, akar pada tanaman akan sulit untuk
melakukan penetrasi karena keadaan lingkungan tanah yang lengket pada saat
basah dan mengeras pada saat kering. Drainase dan aerasi buruk, sehingga
pertukaran udara maupun masuknya unsur hara pada akar tanaman akan terganggu.
Pada keadaan basah, tanaman sulit mengikat gas-gas yang berguna bagi proses
fisiologi karena pori-pori tanah yang kecil tergenang oleh air (kecuali tanaman
padi yang mampu beradaptasi di lingkungan yang tergenang air). Air pada tanah
dominan liat ini tidak mudah hilang. Tanaman dapat mengalami kematian, karena
kurangnya unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses-proses
fisiologis yang semestinya. Untuk pertumbuhan tanaman yang baik, tanah
dengan aerasi, drainase, serta kemampuan menyimpan air maupun unsur hara yang
baik harus memiliki komponen pasir, debu, dan liat yang seimbang. Sehingga
tanaman mampu tumbuh dalam keadaan yang optimal. Selain tekstur tanah, faktor
lain yang memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan tanaman adalah struktur
tanah. Pada struktur tanah, terdapat berbagai macam komponen yang dapat
mempengaruhi tumbuhnya suatu tanaman. Tanah mengandung berbagai macam
unsur-unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman. Dengan struktur tanah
yang mantap (terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang menguntungkan
satu sama lain, dan pori-pori tanah cukup baik), maka aerasi (pertukaran O2,
CO2, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan mampu mencukupi kebutuhan
tanaman terhadap unsur-unsur tersebut. Sehingga, tanaman mampu melakukan proses
metabolisme dengan baik. Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh agregat
tanah (daya ikat antara partikel-partikel dalam tanah).
ü Air
Air dubutuhkan untuk
kelangsungan hidup organism. Beberapa fungsi air :
·
Sebagai penyusun tubuh
organism
·
Sebagai pelarut
mineral-mineral
·
Sebagai media tempat hidup
bagi tumbuhan air
·
Sebagai habitat tumbuhan
air
·
Bagi tumbuhan air
diperlukan untuk pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji
·
Membantu proses fotosintesi
·
Mengatur temperature di
dalam tumbuhan
·
Menciptakan situasi
temperatur yang konstan
Di dalam tanah keberadaan air sangat
diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk
evapotranspirasi dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut
membentuk larutan tanah yang akan diserap oleh akar tanaman.
Dalam Buckman and Brady (1982)
disebutkan bahwa keberadaan air berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam
tanah ada tiga bentuk yaitu : air kelebihan, air tersedia dan air tidak
tersedia. Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak
menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Bila terlalu banyak air, keadaannya
merugikan pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh.
Pengaruh buruk yang lain dari kelebihan air adalah terlindinya unsur hara
bersama gerakan air tersebut ke bawah.
Pada tanah yang bertekstur halus, hal ini
mungkin hanya perpindahan unsur hara ke lapisan yang lebih bawah dan tidak
terlalu dalam sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman.
Air merupakan pembatas pertumbuhan
tanaman karena jika jumlahnya terlalu banyak menimbulkan genangan dan
menyebabkan cekaman aerasi sedangkan jika jumlahnya sedikit sering menimbulkan
cekaman kekeringan.
ü Ruang
Hasil analisis statistika pengujian
pengaturan jarak tanam, populasi dan pengolahan tanah memperlihatkan bahwa
perlakuan pengolahan tanah berpengaruh sangat nyata terhadap parameter
pertumbuhan dan produksi tanaman. Perlakuan populasi berpengaruh nyata sampai
sangat nyata. Perlakuan pemupukan dan interaksi antara ketiganya berpengaruh
tidak nyata. Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi
lain atau antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan
(kompetisi). Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana
pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut
dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat
pertumbuhan individu-individu yang terlibat. Persaingan dapat terjadi diantara
sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific competition), dan
dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific
competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan
menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi
antar jenis yang berbeda. Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan
menyebabkan terjadinya persaingan diantaranya air, cahaya, nutrisi dan ruang.
Ruang merupakan factor yang penting dalam persaingan antar spesies karena ruang
sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi bagi tumbuhan. Ruang yang besar dapat
menyebabkan tingginya tingkat persaingan. Faktor utama yang memengaruhi
persaingan antar jenis tanaman yang sama diantaranya adalah kerapatan.
Pengaruh kerapatan tanaman terhadap
diameter dan tinggi tanaman yaitu semakin besar kerapatan tanaman maka semakin
kecil diameter dan tinggi tanaman dan semakin kecil kerapatan tanaman maka
semakin besar diameter dan tinggi tanaman yang ada. Hal ini disebabkan karena
kerapatan yang besar berarti jumlah tanaman sejenis banyak tumbuh di ruang
sempit, saling berkompetisi untuk mendapatkan air, dan nutrisi yang jumlahnya
terbatas. Oleh karena itu diameter batang dan tinggi tanaman tidak dapat tumbuh
. Begitupun sebaliknya, jika kerapatan kecil maka air dan nutrisi yang tersedia
akan semakin besar dan kesempatan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi
semakin besar, sehingga diameter batang dan tinggi tanaman bisa tumbuh secara
maksimal. Pengaruh kerapatan tanaman terhadap pertumbuhan akar dan tajuk yaitu
semakin besar kerapatan tanaman, pertumbuhan akar dan tajuk tanaman akan
semakin kecil karena factor nutrisi dan air akan diperebutkan oleh banyak
tanaman yang sejenis.
ü Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur
atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk
sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi
umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak
disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Mg). Adapun unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Fe, B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah
satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan
kekurangan unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat.
KOMPETENSI INTRA
DAN ANTAR SPESIES
Beberapa
macam hubungan atau interaksi ekologi antar sesama makhluk hidup terjadi dalam
bentuk saling merugikan, saling membunuh, atau saling menguntungkan. Berikut
ini uraian interaksi antar spesies dalam suatu komunitas.
1. Kompetisi
Beberapa
spesies dapat hidup berdampingan di dalam sebuah komunitas sepanjang mereka
mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam suatu relung ekologi, meskipun relung
mereka saling tumpang tindih. Kehidupan demikian dapat terpenuhi selama
kebutuhan hidup terhadap sumber yang sama tersedia dalam jumlah yang
berlebihan. Akan tetapi jika sumber kebutuhan terbatas, maka hubungan
antarspesies akan berubah menjadi suatu bentuk persaingan atau kompetisi.
Kompetisi adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua
makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun kebutuhan hidup yang sering
diperebutkan antara lain, adalah makanan, tempat berlindung, tempat bersarang,
sumber air, danpasangan untuk kawin. Semakin besar tumpang tindih relung
ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa
kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), contohnya jenis
burung di hutan yang memakan serangga yang sama.
Kompetisi
interpesifik merupakan kompetisi antar anggota yang berbeda spesies. Kompetisi
ini terjadi jika dua atau lebih populasi pada suatu wilayah memiliki kebutuhan
hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan tersebut terbatas. Sebagai
contoh adalah rusa dan kambing yang sama-sama membutuhkan rumput sebagai pakan
di tempat yang sama. Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekeliling makhluk hidup,
berupa unsur-unsur biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi makhluk hidup
tersebut. Unit-unit lingkup ekologi tersebut secara hirarki dimulai dari
individu, populasi, komunitas, ekosistem dan bioma yang ditunjukkan dalam
spektrum biologi. Pendekatan ekologi adalah memahami faktor-faktor dan
prosesproses penting yang melandasi keberadaan dan kelimpahan jenis di tempat
hidupnya. Makhluk hidup meluangkan waktu untuk berkompetisi dalam memperoleh
makanan, tempat berlindung, dan pasangan kawin. Didalam lingkungan biotik
terdapat interaksi antara individu sejenis maupun antara jenis yang berbeda,
terdiri atas kompetisi, dan simbiosis.
Kompetisi terbagi atas: kompetisi intraspesifik
(kompetisi antar anggota satu spesies), dan kompetisi interspesifik (kompetisi
antar anggota yang berbeda spesies). Simbiosis terdiri dari amensalisme,
protokooperasi, mutualisme, komensalisme, parasitisme, dan predasi. Antara
komponen pembentuk ekosistem terdapat hubungan saling ketergantungan, sehingga
perubahan pada komponen yang satu akan menyebabkan perubahan pada komponen yang
lain. Peristiwa makan dan dimakan yang melukiskan suatu rantai makanan atau
jaring-jaring makanan. Peristiwa rantai makanan menyebabkan terjadinya piramida
energi, piramida jumlah, piramida biomassa dan aliran materi yang berupa siklus
atau daur materi dalam ekosistem. Siklus materi yang terjadi di biosfer disebut
siklus biogeokimia artinya suatu siklus dari bahan kimia, dari bagian abiotik
dalam ekosistem ke komponen biotik, kemudian diuraikan lagi menjadi mineral.
Habitat adalah tempat hidup asli (di dalam alam) suatu makhluk hidup. Niche
dapat bermakna ganda. Pertama, lingkungan kecil (micro environment) yang khusus
bagi suatu jenis makhluk hidup. Kedua, peranan suatu makhluk hidup dalam
komunitas, misalnya sebagai produsen, konsumen atau pengurai. Daya dukung
lingkungan adalah ketersediaan sumber daya alam cukup ruang untuk memenuhi
kebutuhan dasar pada tingkat kestabilan sosial tertentu. Perubahan lingkungan
dapat terjadi secara alami dan buatan manusia. Secara alami, misalnya: akibat
gempa bumi, gunung meletus, angin ribut dan banjir. Sedangkan secara buatan
akibat aktivitas manusia, misalnya: akibat penebangan hutan untuk pertanian,
pembangunan rumah, jalan besar, pabrik, dan bendungan.
Manusia mampu mengubah lingkungan misalnya pemberian
pupuk, penghijauan, reboisasi, irigasi dan sebagainya untuk meningkatkan bidang
pertanian dan melestarikan lingkungan. Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan
lingkungannya. Komponen penyusun eksosistem terdiri atas dua, yaitu biotik dan
abiotik. Seluruh ekosistem yang ada di dunia ini disebut Biosfer. Biosfer didefenisikan
sebagai bagian bumi yang mengandung makhluk hidupmakhluk hidup . Ekosistem
dapat dibedakan atas ekosistem darat, pantai, air tawar dan ekosistem air laut.
Beberapa bioma darat antara lain: pamah, pegunungan, gurun, padang rumput,
hutan basah, hutan gugur, taiga dan tundra. Sedangkan bioma pantai terdiri dari
mangrove, formasi pes caprae, formasi baringtonia, dan air payau. Ekosistem air
tawar dapat dibedakan atas perairan dengan air tenang, misalnya danau, rawan,
kolam; serta perairan dengan air mengalir. Berdasarkan bagian daerah tempat
hidup, dibagi tiga yaitu litoral, limnetik dan profundal. Bioma perairan
terdiri dari berdasarkan daya tembus sinar matahari ke dalam air laut, terbagi
atas fotik dan afotik. Secara fisik, habitat laut dibagi empat yaitu, berupa:
litoral, neritik, batial dan abisal.
Berdasarkan kebiasaan hidup, makhluk hidup perairan
dibedakan menjadi plankton, perifiton, nekton, neuston, dan bentos. Sebuah
komunitas terbentuk melalui serangkaian proses yang disebut suksesi suksesi.
Dibedakan atas 2 bentuk, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi
primer terbentuk pada suatu wilayah yang belum pernah terjadi kehidupan sama
sekali, sedangkan suksesi sekunder terbentuk pada wilayah yang pernah ada
kehidupan kemudian rusak akibat kejadian alam atau akibat aktivitas manusia.
Contoh: komunitas yang terbentuk setelah letusan Gunung Krakatau, Gunung Kelud,
atau hutan yang terbentuk setelah kebakaran. Suksesi akan mencapai klimaks,
bila terbentuk suatu komunitas tertentu yang komposisi populasinya relatif
tetap dan stabil disebut komunitas klimaks.
Abiotik
tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
·
Bernapas.
·
Tumbuh.
·
Berkembang biak.
·
Iritabilita.
·
Makan dan minum.
·
Melakukan ekskresi.
·
Beradaptasi dgn lingkungannya.
Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga
biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas. Faktor abiotik yang dipelajari dalam
praktikum ini antara lain iklim mikro, faktor geografis, dan faktor edafis.
- Iklim mikro
v Suhu
(temperatur),
Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas
dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius.
Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting
dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses
fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai.
v Kelembapan
udara,
Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity
= RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume
udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan
yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara
lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan
termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2005).
v Cahaya, Sinar matahari mempengaruhi sistem
secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
v Evaporasi, Adalah kemampuan udara menguapkan
sejumlah air pada selang waktu tertentu.besarnya air yang diuapkan dapat diukur
dengan evaporimeter atau metode gravimetri.
- Faktor geografis
v Topografi, Topografi artinya keadaan naik
turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban,
cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu
membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah
perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah
berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran
mahkluk hidup.
v Ketinggian, Ketinggian diukur dari permukaan laut
dengan altimeter. Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi iklim.
v Kemiringan, Kemiringan diukur degan haga meter,
busur derajat atau kompas lapang.
- Faktor edafis
v Jenis tanah, Seperti yang kita ketahui, tempat
dimana manusia tinggal dan berpijak adalah tanah. Manusia dapat beraktifitas,
membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh
komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap
hari. Ada beberapa
tipe tanah yang ada, misalnya latosol (warna merah), andosol (warna merah
kehitaman), podsol (kelabu tua - merah), grumosol (warna merah), regosol,
aluvial dll.
v Sifat fisika
tanah,
Meliputi:
·
Tekstur dan struktur tanah.
- Temperatur
tanah
- Kelembapan
tanah
- Ketersediaan
air tanah
v Sifat kimia
tanah,
Meliputi:
·
Keasaman tanah
- Senyawa organik tanah
- Ketebalan serasah dan humus tanah
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
FAKTOR ABIOTIK
·
Tanah
Tanah secara umum menjadi media tumbuh
bagi tanaman, maka tanah harus mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang baik :
v Banyak
kandungan haranya
v Bisa menahan
air
v pH sesuai
(netral)
v tidak terlalu
gembur dan tidak terlalu padat
v tidak banyak
terdapat batu
v tidak tercemar
·
Suhu
Tanaman membutuhkan suhu tertentu untuk
dapat tumbuh dengan baik, masing-masih tanaman bebeda-beda ada yang senang
hidup di daerah bersuhu rendah dan ada juga yang senang hidup di daerah bersuhu
tinggi. Contoh nyata di daerah dataran tinggi yang bersuhu rendah tanaman
kelapa dapat tumbuh, tetapi tidak akan berbuah.
·
Air
Air dubutuhkan untuk kelangsungan hidup organism. Beberapa
fungsi air :
·
Sebagai penyusun tubuh organism
·
Sebagai pelarut mineral-mineral
·
Sebagai media tempat hidup bagi tumbuhan air
·
Sebagai habitat tumbuhan air
·
Bagi tumbuhan air diperlukan untuk pertumbuhan,
perkecambahan, dan penyebaran biji
·
Membantu proses fotosintesi
·
Mengatur temperature di dalam tumbuhan
·
Menciptakan situasi temperatur yang konstan
·
Angin
Angin berperan dalam menentukan
kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
·
Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis
organism yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan
menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda
·
Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda
menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak
langsung menyebabkan perbedaan distribusi organism di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
No comments:
Post a Comment