Wednesday, 3 September 2014

PESTISIDA NABATI


PESTISIDA NABATI

Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam, misalnya tumbuhan. Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah hilang.

Pestisida nabati dapat membunuh atau mengganggu serangan hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu :
  • merusak perkembangan telur, larva dan pupa.
  • menghambat pergantian kulit.
  • mengganggu komunikasi serangga.
  • menyebabkan serangga menolak makan.
  • menghambat reproduksi serangga betina.
  • mengurangi nafsu makan.
  • memblokir kemampuan makan serangga.
  • mengusir serangga.
  • menghambat perkembangan patogen penyakit.

Pestisida nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pestisida nabati adalah :
  • murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
  • relatif aman terhadap lingkungan.
  • tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.
  • sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
  • kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.
  • menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.

Sementara, kelemahannya adalah :
  • daya kerjanya relatif lambat.
  • tidak membunuh jasad sasaran secara langsung.
  • tidak tahan terhadap sinar matahari.
  • kurang praktis.
  • tidak tahan disimpan.
  • kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang
Pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot (sprayer) gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan bantuan kuas penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat. Caranya, alat tersebut dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan pestisida nabati, kemudian dikibas-kibaskan pada tanaman.

Supaya penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya berdasarkan ambang kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan pengendalian.

Ada dua cara mudah untuk membuat pestisida nabati, yaitu:
  • Perendaman untuk menghasilkan produk ekstrak
  • Penumbukan, pembakaran, pengerusan, dan pengepresan untuk menghasilkan produk berupa pasta atau tepung


Contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida:

1.     Pestisida Nabati Bawang Putih( Allium sativum L)
Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur



Bawang putih secara alami akan menolak banyak serangga. Tanamlah di sekitar pohon buah dan lahan sayuran untuk membantu mengurangi masalah-masalah serangga.
Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup.  Simpan di tempat yang dingin selama 7 - 10 hari.  Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air.  Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya hortikultura.


Kegunaan : efektif untuk mengendalikan beberapa jenis hama tanaman.

Cara pembuatan :
a. Parut 100 gr bawang putih, campur dengan 0,5 liter air, 10 gr detergen dan 2 sendok teh minyak mineral.
b. Diamkan selama 24 jam, lalu disaring dengan kain halus.
c.Larutan hasil penyaringan diencerkan hingga volumenya 20 kali dan semprotkan ke tanaman.
Hama sasaran : 
·         ulat tritip ( plutella xylostella )
·         ulat penggerek daun jeruk (phillocnitis citrella )
·         ulat tanah ( agrotis spp )
·         ulat gerayak ( spodoptera liture )
·         tungau ( tetranichus spp )







2.      Daun Pepaya  ( papain )


  • Ambil daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau kira-kira sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar. Lalu dilumatkan (bisa diblender) dan dicampurkan dalam 1 (satu) liter air, kemudian dibiarkan selama kurang lebih 1 (satu) jam. Langkah berikutnya disaring, lalu ke dalam cairan daun papaya hasil saringan ditambahkan lagi 4 (empat) liter air dan 1 (satu) sendok besar sabun.
  • Ampas lumatan daun papaya bisa dimasukkan ke dalam komposter untuk tambahan bahan kompos. Cairan air papaya dan sabun sudah dapat digunakan sebagai pestisida alami.
  • Semprotkan cairan ini pada hama-hama yang mengganggu tanaman kita. Semprotan pestisida air papaya dan sabun ini dapat membasmi aphid (kutu daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu.

Kandungan : Papain

Kegunaan : mengendalikan ulat dan hama pengisap.

Cara pembuatan :
a. Rajang 1 kg daun pepaya segar.
b. Daun pepaya yang telah dirajang kemudian direndam dalam 10 liter air dan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr detergen selama semalam.
c. Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
d. Larutan hasil penyaringan disemprotkan ke pertanama
hama sasaran :
·         Thrips ( heliothrips spp )
·         Lalat putih ( bermesia tabaci )
·         Semut
·         Pengerek batang pisang ( cosmopolites sordidus )
·         Pengerek batang padi ( lembing epilachna varivestis )
3.      Pestisida ekstrak Nimba
OPT sasaran: wereng batang coklat, penggerek batang, dan nematode
Bahan dan alat:
  • Air 1 liter
  • Alcohol 70% 1 cc
  • Biji nimbi 50 gr
  • Penumbuk/penghalus
  • Baskom/ember
  • Sprayer
Cara membuat:
  1. Biji nimba ditumbuk halus dan diaduk dengan alcohol
  2. Encerkan dengan 1 liter air
  3. Larutkan diendapkan semalam lalu disaring
  4. Larutan siap diaplikasikan ke tanaman
  5. Serangga akan mati setelah 2 – 3 hari

Tanaman Pestisida Nabati: Mimba (Azadirachta indica I.)

 Mimba (Azadirachta indica I.) sudah lama dikenal sebagai bahan pestisida nabati yang sangat ampuh. Konon kabarnya tanaman ini berasal dari India, tetapi sekarang sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tanaman ini mudah ditemui dan umumnya tumbuh liar di pingir-pingir hutan, lereng-lereng, atau di lahan kosong. Sudah ribuan tahun yang lalu (2500) mimba telah dimanfaakan sebagai tanaman obat untuk manusia dan hewan di India dan Myanmar.

Racun yang terdapat pada mimba disebut dengan azadirachtin. Azadirachtin sangat sensitif terhadap cahaya ultra violet, oleh karena itu penyemprotan ekstrak mimba sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Tanaman ini bisa tumbuh tinggi sekali. Di kantorku, Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Bogor, ada sekitar 8 pohon yang sudah besar. Tingginya mencapai 15 m. Namun, kalau saya perhatikan tanaman ini jarang ditemui di Jawa Barat, meskipun bisa tumbuh dengan baik. Pohon mimba yang tumbuh di biotek perkebunan jarang berbunga dan berbuah. Mimba banyak ditemui di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sekilas Mimba mirip dengan Mindi. Cara membedakannya adalah dengan melihat bentuk daunnya secara seksama dan buahnya.

Bentuk daun dan buah mimba (Azadirachta indica I)

Bandingkan dengan bentuk daun mindi (Melia azedarach) di gambar di bawah ini:

Klasifikasi Ilmiah Mimba

Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Order: Sapindales
Family: Meliaceae
Genus: Azadirachta
Species: A. indica

 

 

 

 

Bagian Tanaman untuk Bahan Pestisida Nabati


Bagian tanaman yang memiliki kandungan racun paling tinggi adalah biji buahnya. Mimba berbuah pada umur 4-5 tahun dan dapat menghasilkan sekitar 30-50 kg buah setiap pohonnya. Kandungan racun azadirachtin pada biji mimba adalah 2 – 9 mg/g. Untuk aplikasi per ha diperlukan sekitar 30 gr azadirachtin. Jadi kalau dikonversi ke biji mimba kurang lebih adalah 3 – 15 kg biji mimba. Banyak juga ya.., jadi satu pohon hanya cukup untuk 2 – 10 ha saja.
Biji mimba tidak tersedia sepanjang tahun. Namun, untungnya daun mimba juga mengandung azadirachtin meskipun jumlahnya lebih sedikit. Daun mimba tersedia sepanjang tahun dalam jumlah yang melimpah. Pohon mimba dapat menghasilkan kurang lebih 360 kg daun segar setiap tahun atau 7 kali buahnya. Daun mimba mengandung azadirachtin A dan azadirachtin B. Selain itu daun mimba juga mengandung salanin dan meliantriol yang berfungsi sebagai repelen, dan zat nimbim/nimbodin yang mempunyai efek anti virus (Pracaya, 2010).
Zat-zat racun yang ada di dalam tanaman mimba bermanfaat untuk insektisida, repelen, akarisida, penghambat pertumbuhan,,neumatisida, fungisida, anti virus. Racun tersebut sebagai racun perut dan sistemik.

Hama Sasaran

Hama sasaran yang bisa dikendalikan dengan mimba sangat banyak, antra lain:
  • Wereng padi punggung putih (sogotella furcifera)
  • Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
  • Wereng hijau (Nephotettix virescens)
  • Ulat tritip (Plutella xylostella)
  • Ulat pengerek daun jeruk (Phillocnistis citrella)
  • Ulat tanah (agrotis spp)
  • Ulat grayak (Spodoptera litura)
  • tungau (Tetranichus spp)
  • Kumbang badak (Oryctes rhinocheros)
  • Thrips (Heliothrips spp)
  • Lalat putih (Bemisia tabaci)
  • Semut
  • Pengerek batang pisang (Cosmopolites sordidus)
  • Pengerek batang padi
  • Lembing (Epilachna varivestis)
  • Bubuk beras (Sitophilus oryzae)
  • Buku Jagung (Sitophilus zeamais)



Pestisida Nabati Mimba

Kandungan : azadirachtin Salanin, nimbenin, meliantriol
Kegunaan : mengendalikan ulat, hama pengisap, jamur, bakteri, nematoda dan sebagainya.
Cara pembuatan (dengan biji) :
a. Biji mimba sebanyak 200 – 300 gr ditumbuk halus.
b. Serbuk biji mimba tersebut direndam dalam 10 liter air selama semalam.
c. Larutan diaduk sampai rata lalu saring dengan kain halus.
d. Larutan disemprotkan ke pertanaman.
Cara pembuatan (melalui daun) :
a. Daun mimba kering 1 kg ditumbuk halus.
b. Rendam serbuk daun mimba tersebut ke dalam 10 liter air selama semalam.
c. Larutan diaduk sampai rata dan saring dengan kain halus.
d. Larutan hasil penyaringan disemprotkan ke pertanaman. 








TUGAS
PRATIKUM  AGROKLIMATOLOGI


PESTISIDA NABATI



NAMA : REFLI JUNAIDI
NIM :  1006121470
AGROTEKNOLOGI





JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

No comments:

Post a Comment