PEMULIAAN
RUMPUN
Kelompok
tumbuhan sejenis yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya disebut
rumpun. Rumpun rumpun yang alami merupakan suatu populasi liar atau varietas
yang berasal dari lahan tertentu yang hanya mengalami seleksi minimal. Sebaliknya,
rumpun buatan merupakan keturunan hybrid dari galur induk tertentu atau seleksi
majemuk dari berbagai persilangan. Suatu populasi bersifat heterozigot dan
homogen jika seluruh individu nya bersifat heterozigot, tetapi genotif nya
sama, sebalik nya populasi yang homozigot heterogen memiliki satu individu
homozigot tetapi genotif nya berbeda.
PERKEMBANGAN
POPULASI
Untuk
mempraktekan pemuliaan rumpun ini, diperlukan suatu populasi. Jika populasi
alami telah tersedia, tidaklah diperlukan lagi usaha para pemulia untuk
meningkatkan produksinya.
Seleksi
Induk
Usaha
ini merupakan salah satu sasaran penting dalam menentukan seleksi induk. Misalnya, jika
diinginkan suatu
tanaman yang mempunyai sifat resistensi terhadap suatu penyakit dan mempunyai
kualitas tertentu, maka kedua induknya haruslah memiliki variabilitas salah
satu atau kedua karakter tadi. Pemilihan induk yang efektif didasarkan pada
sifat heribilitas dan banyaknya variabilitas genetic tanaman tanaman induk.
Tanaman induk yang dipilih ialah tanaman induk yang mempunyai heritabilitas
tinggi serta genotipnya sesuai dengan yang diinginkan. Untuk mendapatkan
tanaman heritabilitas tinggi, biasanya para pemulia mendatangkan sejumlah besar
tanaman induk yang berbeda walaupun fenotipnya tampak sama.
Produksi
rumpun
Perkembangan
populasi rumpun dapat dilakukan melalui berbagai cara. Pertama, melalui tanaman
budidaya yang melakukan pembuahan diri.
Langkah selanjutnya ialah mengusahakan terjadinya keturunan pada variabilitas
genetic yang diingikan.
Untuk
menciptakan populasi rumpun, mula mula tanaman yang diinginkan sebagai induk
ditentukan, kemudian dicampur sedemikian
rupa sehingga tanaman diharapkan melakukan persilangan antar individu. Kemudian
dilakukan isolasi baik secara geografis maupun secara mekanis.
SELEKSI
ALAM
Seleksi
alam menentukan pilihan bagi manipulasi dan pemanfaatan populasi rumpun dalam
program pemuliaan. Telah diketahui bahwa factor factor lingkungan seperti suhu,
kemudian terserang penyakit dan lamanya penyimpanan merupakan beberapa contoh
tekanan seleksi pada suatu populasi. Hasil seleksi alam dapat merupakan
gabungan antar gen yang diinginkan dan gen yang tidak diinginkan.
SELEKSI
BUATAN
Dudley,
melaporkan pengamatnnya selama 70 tahun menseleksi jagung yang mengandung konsentrasi minyak dan protein didalam
bijinya. Dimulai dengan varietas penyerbukan terbuka, kemudian dilakukan
seleksi missal dengan sedikit modifikasi untuk mengurangi depresi silang dalam.
Seleksi masih terus berlangsung bahkan telah sampai pada lebih dari 70
generasi, yaiatu terhadap jagung Illinos yang berkadar minyak tinggi( Illionis
High = IHO ), yang berkadar minyak rendah ( Illionis Low oil = ILO ), yang
berkadar protein tinggi ( IHP ) dan yang berkadar protein rendah ( ILP ). Hasil
yang berlawanan, yaitu pada tanaman tanaman yang tak mengalami tekanan seleksi
akan terbentuk galur galur dengan arah yang berlawanan, masing masing yaitu
Reverse High Oil = RHO, Reverse Low Oil = RLO, dan RHP, RLP.
PEMULIAAN
TURUNAN
Pemulian
turunan ( pedigree breading ) yaitu dicatatnya garis silsilah nenek moyang,
telah digunakan sejak hokum Mendel ditemukan. Metode pemulian turunan ini
sering diterapkan pada pemuliaan tanaman tanaman budidaya annual berbiji yang
mengalami pembuahan diri, namun metodr ini dapat juga dimanfaatkan pada jenis
jenis tanaman lain.
SELEKSI
INDUK
Segresi
transgresif antara dua induk penengah yang tidak mudah direncanakan dapat
merupakan peluang yang berharga. Karakter yang memiliki heritabilitas tinggi
lebih mudah dipakai dibanding dengan yang berheritabilitas rendah. Potensi
segregasi transgresif akan cukup tinggi, mengingat adanya keragaman yang besar,
baik pada induk tanaman yang terlihat maupun pada induk tanaman yang tidak
sempat diamati.
PEMBASTARAN
( HIBRIDISASI )
Ada
beberapa alternatif untuk membuat kombinasi variabilitas genetic dari tanaman
induk yang terseleksi. Serangkaian persilangan tunggal dapat dibuat antar
induk. Persilangan itu akan menghasilkan sejumlah populasi yang sama dengan
kombinasi induknya.
Keragaman
populasi yang tinggi dengan sasaran yang spesifik dapat juga digunakan sebagai
sumber induk untuk program program persilangan yang akan dating. Pada
kenyataannya, semua system pembastaran merupakan sumber karakter tanaman
tanaman induk masa datang.
UKURAN
POPULASI
Dalam
setiap persilangan, perlu adanya kesesuaian antara jumlah kombinasi persilangan
dan ukuran suatu populasi. Pemulia
secara terus menerus harus mengurangi jumlah melalui seleksi, jika diinginkan
adanya pertambahan genetic pada setiap generasi. Seleksi yang tepat, yaitu
identifikasi genotip yang diinginkan, merupakn kunci keberhasilan suatu
program, semakin cepat program seleksi, akan semakin berhasil diperoleh genotip
yang diinginkan.
SELEKSI
Seleksi
dapat ditangani melalui salah satu dari dua cara yang umum. Yaitu
seleksi turunan klasik tanpa melakukan uji hasil panen, seleksi dapat
dilakukan baik secara acak maupun berdasarkan evaluasi fenotip terutama melalui
seleksi visual. Seleksi visual ialah identifikasi genotip tanaman yang berharga
berdasarkan gambaran tipe tanaman yang ideal ( ideotipe ).
PEMULIAAN
SILANG BALIK
Silang
balik yang umum digunakan bagi tanaman budidaya, pertama kali ditemukan oleh
Harlan dan Pope pada tahun 1922. Silang balik artinya pengulangan persilangan dengan
salah satu induk. Induk yang disilangkan berulang kali disebut induk berulang,
sedang induk yang laiinya induk tidak bersilang.
DINAMIKA
POPULASI
Pemisahan
genotip tidak berulang disekitar lokus yang disumbangkan tergantung pada
kombinasi daerah kromosom tertentu . frekuensi rekombinasi ditentukan oleh
jarak dan factor factor lain, termasuk lokasi sentromer dan ketidaknormalan
struktur kromosom yang mengurangi terjadinya proses persilangan.
PEMULIAAN
UNTUK TUJUAN KOMERSIAL
Silang
balik dapat dilakukan secara efektif baik pada jenis penyerbukan silang maupun
pada penyerbukan diri. Jika ada jenis jenis tanaman mengalami depresi silang
dalam dengan pasangan yang berdekatan, maka silang balik harus dilakukan pada
skala ecil dan tampaknya memerlukan banyak induk berulang untuk dapat
mempertahankan kekuatan alaminya.
INTROGRESI
Introgresi
ialah system persilangan antarjenis yang diikuti dengan pengulangan silang
balik dengan salah satu induk jenis tanaman yang bersangkutan. Silang balik
disini mempunyai dua sasaran. pertama, memperbaiki fertilitas dan kapasitas
mereproduksikan keturunan. Kedua, mengembalikan status genotip induk berulang
yang tadinya hanya terdiri dari sejumlah kecil informasi genetic dari induk
tidak berulang. Introgresi sangat penting peranannya dalam evolusi, karena
disini terjadi pertukaran genetic dari satu jenis dengan jenis lainnya.
GALUR
ISOGENIK
Galur
isogenetik ialah kelompok kelompok atau beberpa rangkaian tanaman dalam satu
varietas yang perbedaanya sangat kecil, yaitu berbeda dalam satu atau sejumlah
kecil alel. Misalnya, dua galur isogenikpada varietas padi keduanya mempunyai
komposisi genetic yang sama, kecuali pada alela yang mengendalikan karakter
seperti tinggi tanaman atau resistensi terhadap penyakit. Kedua galur isogenik tadi
berasal dari silang balik, jadi dua alela tadi dapat dihilangkan kembali pada
susunan genetic semula dari induk berulang.
VARIETAS
GALUR MAJEMUK
Borlaug
(2) mengemukakan secara garis besar perkembangan varietas galur majemuk gandum
untuk melindungi tanaman terhadap penyakit karat batang. Ia menyarankan agar
dilakukan persilangan antara induk gandum berulang yang mempunyai produksi
tinggi dengan induk tidak berulang yang mempunyai keragaman spectrum gen
resisten. Setiap galur mempunyai morfologi dan penampilan yang sama, tetapi
berbeda resistensi gennya. Varietas galur majemuk didapatkan dari persilangan
campuran galur isogenik yang berbeda.
SELEKSI
BERULANG DAN VARIETAS SINTETIK
Seleksi
berulang dikembangkan agar sesuai dengan teknik pemuliaan bagi tanaman budidaya
yang mengalami penyerbukan silang pada tanaman tanaman.
TEKNIK
SELEKSI BERULANG
Teknik
dasar pada seleksi berulang ialah mengamati individu individu yang mempunyai
genotip superior dan selanjutnya melakukan persilangan sesuai dengan pasangannya
untuk menghasilkan populasi baru.
IDENTIFIKASI
GENOTIP
Kunci
sukses seleksi berulang adlah ketepatan dalam mengidentifikasi individu
individu yang baik untuk suatu populasi dengan penambahan frekuensi alela alela
yang diinginkan. Ad alternative metode identifikasi. Yaitu individu individu yang menpunyai gen gen yang
diinginkan diseleksi melalui fenotip tanpa evaluasi keturunan, dengan asumsi
suatu fenotip merefleksikan genotipnya.
PROGRAM
PERSILANGAN UNTUK MENGHASILKAN POPULASI BARU
Pada
seleksi berikutnay, induk tanaman diletakkan berpasangan sedemikian rupa
sehingga memungkinkan terjadinya persilangan antar individu dalam kelompok
kelompok yang terseleksi sesering mungkin.
SELEKSI
BERULANG TERHADAP FENOTIP
Program
ini menyeleksi karakter karakter individu yang dapat dievaluasi melalui
fenotipnya dan merupakan system sederhana yang diikuti dengan perkawinan antar
individu.efesiensi cara ini sebagian tergantung pada ketepatan waktu seleksi
dilakukan , jika genotip yang diinginkan dapat diidentifikasi sebelum
terjadinya pembungaan, maka seleksi dan perkawinan dapat dilakukan pada saat
yang sama.
SELEKSI
BERULANG TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMBINASI SPESIFIK
Dalam
beberapa hal, khususnya dalam pemuliaan
hybrid, diinginkankan untuk memperoleh galur pemuliaan yang dapat menghasilkan
proporsi keturunan produktif yang tinggi bila dikombinasikan dengan tanaman
yang mempunyai dasar genetic sempit.
Material yang diuji harus merupakan galur antara lain:
silang dalam spesifik yang mempunyai keragaman genetic terbatas. Evaluasi
tanam- tanaman terseleksi dilakukan dengan mengukur penampilan rata- rata
keturunan tanaman. Cadangan biji- biji induk betina terbaik tanaman, kemudian
dilakukan penyilangan antar tanaman dan pengulangan siklus. Selanjutnya,
kemampuan kombinasi spesifik yang
berhubungan dengan hybrid.
SELEKSI
BERULANG RESIPROKAL
Seleksi
berulang resiprokal memperbaiki baik kemampuan bekombinasi spesifik maupun
umum. Caranya ialah dengan melakukan seleksi terhadap dua populasi dalam waktu
bersamaan. Suatu populasi diuji terhadap populasi disilangkan dengan tananaman
yang dicuplik secara acak dari populasi lain, kemudian anaknya diuji. Individu-
individu yang terbaik dari hasil seleki ditanam kembali danantar individu
tersebut disilangkan sampai dapat siklus yang lengkap. Pada siklus yang kedua,
tanaman- tanaman yang terseleksi dari setiap kelompok disilangkan kembali pada
populasi lain sebagai penguji.
EKSPRESI
SEKS
Sifat
berumah dua, yang berarti juga bunga jantan dan betina masing- masing terdapat
pada individu tanaman yang berbeda, merupakan sifat yang dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan hybrid. Contohnya pada bayam, ekspresi seks nya terutama
dikendalikan oleh sepasang kromosom seks yang bernotasi X dan Y.
PEMULIAAN
MUTASI
Dalam
proses nya mutasi terjadi karena adanya perubahan urutan nukleotida DNA
kromosom, yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada bentuk protein enzim.
Perubahan yang umum terjadi adalah penggantian suatu nukleotida dengan yang
lain pada saat berlangsungnya replikasi DNA.
SUMBER-
SUMBER MUTASI
MUTASI
ALAM
Diduga
lamanya proses evaluasi sebagian besar jenis- jenis tanaman telah menyebabkan
terjadinya identitas dan stabilitas sebagian besar alela- alela yang disenangi.
Karena pada umumnya fenotif gen- gen dominan segera tanpak dalam suatu
populasi, dan umumnya gen- gen dominan ini justru kurang sesuai dengan
lingkungannya. Maka gen- gen tersebut adalah akan segera hilang dari populasi.
Dipihak lain alela resesif dalam suatu populasi dikombinasikan dengan berbagai
bentuk alela pada lokus berbeda sebelum seluruhnya lenyap.
MUTASI
TERINDUKSI
Mutasi
tereduksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan energy dan kimia. Yang
temasuk dalam kategori energy ialah : sinar X, sinar gamma, sinar beta, neutron
cepat dan neutron lambat, pertikel alpa, sinar devteron, dan sinar ultra ungu.
Diantara sinar- sinar tersebut sinar X merupakan energy yang paling sering
digunakan.
No comments:
Post a Comment