LAPORAN PRAKTIKUM ( Entomopatogen ) PENGENDALIAN HAYATI DAN PENGELOLAAN HABITAT “kemampuan Entomopatogen beauvaria bassiana terhadap hama Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) yang menyerang tanaman polong-polongan seperti kacang panjang dan kedelai “

LAPORAN PRAKTIKUM

( Entomopatogen )

PENGENDALIAN HAYATI DAN PENGELOLAAN HABITAT

“kemampuan Entomopatogen beauvaria bassiana terhadap hama Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) yang menyerang tanaman polong-polongan seperti kacang panjang dan kedelai “

Di susun oleh :

REFLI JUNAIDI

1006121470

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

2012

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

 Hama kepik hijau pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala berwarna hijau serna pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan, kuning kehijauan dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur diletakkan berkelompok (10-90 butir/kelompok) pada permukaan

bawah daun. Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur, kemudian menyebar. Pada Kacang panjang nimfa dan imago terutama mengisap polong.

Di mana gejala serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi mengempis, polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit biji menjadi keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan penghisap polong ini adalah pada stadia pengisian biji. Nimfa dan imago merusak polong dan biji kacang panajng dengan cara mengisap cairan biji. Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong dan perkembangan biji menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering.
Serangan terhadap polong muda menyebabkan biji kempis dan seringkali polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji menghitam dan busuk.

Panjang hama ini berkisar 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6 hari telur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik putih. Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan.

Klasifikasi
Kingdom : Animalia (Hewan)
Filum : Arthropoda (arthropoda)
Kelas : Insecta (Serangga)
Order : Hemiptera
Subordo : Heteroptera
Family : Pentatomidae
Subfamily : Pentatominae
Genus : Nezara
Species : Nezara viridula

Tujuan Praktikum ini adalah :

             Untuk mengetahui kemampuan Entomopatogen beauvaria bassiana terhadap hama Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) yang menyerang tanaman polong-polongan seperti kacang panjang dan kedelai .

BAB II

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Pada praktikum kali ini, bahan dan alat yang digunakan adalah Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) . Di mana wadah plastik berkasa digunakan untuk pemeliharaan berbagai Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera ) dari percobaan ini dan juga di gunakan cawan petri yang lembab untuk menampung Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) yang telah mengalami kematian .

Metode

Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) diambil dan dimasukkan ke dalam wadah plastik dan berikan makanan berupa tanaman polong-polongan yang pada praktikum ini di berikan makanan berupa kacang panjang. Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) adalah 10 ekor. Di laboratorium, Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) di masukan ke wadah plastik berkasa dan berikan makanan berupa tanaman polong-polongan yang pada praktikum ini di berikan makanan berupa kacang panjang lalu di semprot dengan cairan Entomopatogen beauvaria bassiana ( 15 gram/mm ) secukup nya atau lebih kurang nya 4-6 x semprotan (sampai basah) selanjut nya wadah di tutup kembali. Wadah diberi label dan di amati sampai kemampuan beauvaria bassiana terlihat dengan di tandai kematian dari Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera:Heteroptera) tersebut .

Pengamatan dilakukan setiap hari meliputi: kapan waktu kemampuan Entomopatogen beauvaria bassiana terlihat dengan di tandai kematian dari Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera:Heteroptera) tersebut , di mana di gunakan cawan petri yang lembab untuk menampung Nimfa atau Imago dari Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) yang telah mengalami kematian disebabkan oleh Entomopatogen beauvaria bassiana tersebut .

BAB III

HASIL

A.Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan

Sampel Nimfa atau Imago dari Nezara viridula	Pengamatan Hari ke -	Gejala serangan Entomopatogen beauvaria bassiana	Persentase kemampuan Entomopatogen beauvaria bassiana
10  sampel	1	10 sampel masih hidup	0 %
10  sampel	2	10 sampel masih hidup	0 %
8 sampel	3	2 sampel mengalami kematian	20 %
6 sampel	4	4 sampel mengalami kematian	40 %
6 sampel	5	4 sampel mengalami kematian	40 %
4 sampel	6	6 sampel mengalami kematian	60 %
4 sampel	7	6 sampel mengalami kematian	60 %

BAB IV

PEMBAHASAN

Jamur Beauveria bassiana merupakan jamur yang bersifat patogen pada berbagai jenis serangga, antara lain Nezara viridula (Hemiptera :Heteroptera) .  B. bassiana mempunyai hifa ramping, hialin, dan berukuran 1,5-2 µm. Konidium bersel satu, hialin, berbentuk bulat sampai bulat telur. Konidiofor berbentuk botol dengan bagian ujung yang ramping. Pada saat pembentukan konidium, ujung konidiofor tetap tumbuh pada sisi yang berbeda sehingga berbentuk zig-zag. Nimfa Nezara viridula yang terinfeksi B. bassiana ditandai oleh munculnya hifa pada permukaan tubuh yang lunak atau pada antar segmen. Pada tubuh nimfa Nezara viridula yang telah mati menjadi mumi muncul miselium berupa serbuk seperti kapur berwarna putih.

Jamur entomopatogen B. bassiana memproduksi Beauvericin yang mengakibatkan gangguan pada fungsi hemolimfa dan inti sel Nezara viridula. Seperti umumnya jamur, B. Bassiana menginfeksi Nezara viridula melalui kontak fisik, yaitu dengan menempelkan konidia pada integumen. Perkecambahan konidia terjadi dalam 1-2 hari kemudian dan menumbuhkan miselianya di dalam tubuh Nezara viridula. Di mana Nezara viridula yang terinfeksi biasanya akan berhenti makan sehingga menyebabkan imunitasnya menurun, 3-5 hari kemudian mati dengan ditandai adanya pertumbuhan konidia pada integumen. Berkembangnya pengendalian secara biologi memberikan fenomena yang menarik dalam pemanfaatan B. bassiana untuk pengendalian Nezara viridula. Pena et al. (1996) menguji potensi pengendalian tiga spesies jamur entomopatogen, yaitu B. bassiana, H. Thompsonii dan P. fumosoroseus terhadap Nezara viridula.. Hasilnya menunjukkan bahwa B. bassiana memiliki kemampuan membunuh Nezara viridula lebih banyak dibanding jamur lainnya. Sedangkan H. Thompsonii dan P. fumosoroseus membunuh Nezara viridula lebih cepat (2-6 hari) dibanding B. bassiana (> 6 hari).

Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa kemampuan Entomopatogen beauvaria bassiana terhadap Nezara viridula menunujukan hasil pengendalian yang cukup efektif di mana gejala yang paling berat di timbulkan pada hari ke 6 dan ke 7 di mana persentase pengendalian mencapai 60 % . akan tetapi pengamatan hanya di lakukan selama 7 hari sehingga keterbatasan dalam pengamatan, karna bisa jadi pengendalian dengan menggunakan Entomopatogen beauvaria bassiana ini masih bisa meningkatkan hasil persentase serangan terhadap hama Nezara viridula dengan perlakuan Entomopatogen yang lebih lama dalam meginfeksi serangan hama tersebut .

Klasifikasi ilmiah :

Kerajaan: Fungi Filum: Ascomycota Kelas: Sordariomycetes Ordo: Hypocreales Famili: Cordycipitaceae Genus: Beauveria Spesies: B. bassiana

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Serangan hama Nezara viridula berpotensi menurunkan produktivitas komoditas pertanian terutama polong-polongan. Selama ini pengendalian Nezara viridula masih mengandalkan pestisida kimia yang sangat potensial meningkatkan resistensi hama. Pengendalian dengan varietas tahan cukup efektif menekan populasi dan serangan Nezara viridula. Beberapa spesies predator telah diidentifikasi dapat mengendalikan hama ini, namun pemanfaatannya masih sangat terbatas. Disisi lain, prospek jamur entomopatogen B.Bassiana dalam pengendalian hama Nezara viridula cukup baik karena dari hasil-hasil penelitian menunjukkan tingkat penekanan terhadap populasi Nezara viridula mencapai 80-100%. Untuk memanfaatkan B. Bassiana perlu beberapa pengujian di laboratorium, rumah kaca dan lapang, termasuk uji patogenisitas di laboratorium, rumah kaca, dan lapang; mendapatkan teknik perbanyakan massal yang efisien; bentuk formulasi yang mudah diaplikasikan; serta beberapa penelitian untuk meningkatkan patogenisitas dan stabilitas jamur.

Saran

Mohon diperbaiki setiap kesalahan yang ada dalam laporan ini dan spesimen untuk praktikum sebaiknya jangan terlalu banyak, karena sulit mencarinya dan orang yang mencari nya yang mau hanya beberapa orang saja.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous^(a), 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/hama. Diakses tanggal 18 Desember 2012

Anonymous ^(b), 2012. http://riostone.blogspot.com. Diakses tanggal 19 Desember 2012

Anonymous^(c). 2012. Definisi Tanda. http://wawan-junaidi.blogspot.com/ 2009/10/definisi-tanda-lambang-dan-simbol.html. 19 Desember 2012

Anonymous^(d) . 2012. definisi tanda.http://www.artikata.com/arti-353197-tanda.html. 20 Desember 2012

Anonymous^(e) . 2012. definisi tanda. http://id.shvoong.com/humanities/ linguistics/2094859-pengertian-tanda/# ixzz1bXgSDEdc. 21 Desember 2012

Anonymous^(f). 2012. klasifikasi serangga.http://pertanian.blogsome.com/category/hama-penyakit/ diakses tanggal 22 Desember 2012

Anonymous^(g). 2012. gambar litelature. http://www.google.co.id/imghp?hl=en&tab=wi diakses tanggal 23 Desember 2012

Dadang. 2012. Konsep Hama Dan Dinamika Populasi. Bogor

Hairriah, Kurniatun. 2008. Penuntut Praktikum Ekologi Pertanian. Fakultas Pertanian Unversitas Brawijaya. Malang

Sastrahidayat, Ika Rohdjatun. 2011. Fitopatologi. UB press. Malang

(BPTH) Balai Penelitian Tanaman Hias. 2006. Beauveria bassiana pengendali hama tanaman. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia.

(EOL).2000. Beauveria bassiana(Bals.Criv.)Vuill.1912http://www.eol.org/pages/160292 (20 desember 2012)

Purnomo H. 2005. Patogen serangga. http://elearning.unej.ac.id/courses/PNH1653/document/PATOGEN_SERANGGA.pdf?cidReq=PNH1653. [20 desember 2012].

[Diptan DIY] Dinas Pertanian Propinsi DIY. 2005. Beauveria bassiana pengendaali walang sangit. http://www.distan.pemda-diy.go.id/index.php?option=content&task=view&id=92&Itemid=2. [23 desember 2012].

Hasyim A, Azwana, Mu’minin K. 2005. Cara mudah mendapatkan jamur entomopatogen, Beauveria bassiana, dari tanah dengan teknik umpan serangga http://www.balitbu.go.id/infotek1.htm. [23 desember 2012].